Kartonyono adalah seorang mbah yang
memperhatikan dan menyayangi cucu-cucunya. Suatu malam sekitar jam 20.00 di
tahun 1956 dia berangkat kerja. Tiga orang cucunya yang saat itu berumur
sekitar 11 tahun (Mudi, Djito, Djoko) mengikuti untuk bermain ditempat
kerjanya. Rombongan kecil itu berjalan melewati jalan sepi dipinggir rel kereta
api. Ada juga kebun tebu disisi seberang rel. Untuk menyenangkan cucu-cucunya
Kartonyono menyempatkan diri “Nyolong tebu” dari kebun tebu tersebut.
Tidak seberapa nilainya tetapi bukan main senangnya ketiga orang cucu tersebut.
Sudah lewat setengah abad tetapi kenangan itu masih membekas dihati cucunya.