Teni (1905-1995) adik Yatinah. Pada th
1989 (yang berarti pada saat itu usianya telah lebih dari 80 th) dia bepergian
jauh ke Semarang yang jaraknya sekitar 350 KM dari Desanya di Tulungagung. Dia
jarang bepergian jauh dan sama sekali tidak tahu tentang kota Semarang. Ingat,
usianya sudah berkepala delapan. Menyadari hal itu dia yang tidak lancar baca
tulis menggunakan akal secara cerdik. Dia membawa secuil dluwang (sesobek
kertas) yang berisi nama dan alamat cucunya di Semarang. Setiap kali naik
Bus/Angkutan umum, ditunjukkannya dluwang tadi kepada kondektur/kenek/pengemudi
sambil bertanya harus turun dimana dan harus naik kendaraan yang mana lagi. Alhasil
dengan berestafet dari Tulungagung-Trenggalek-Ponorogo-Madiun-Surakarta-Semarang,
sampailah dia dengan selamat dirumah cucunya di Semarang.
Hal lain tentang
Teni : sampai usia mendekati 80 tahun dia masih mampu bersepeda dari Dusunnya
Patikrejo Tulungagung ke Panjerejo Ngunut yang jaraknya lebih dari 20 KM x 2
PP.